Kamis, 18 April 2013

TANAMAN JAGUNG





Jagung (Zea mays) menduduki peranan yang strategis dalam perekonomian nasional karena merupakam  salah satu jenis tanaman pangan yang mendapat prioritas untuk dikembangkan dalam program P2BN, karena kedudukannya disamping sebagai sumber utama karbohidrat dan protein, juga merupakan  bahan baku utama indusutri pakan ternak  dan industry lainnnya, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan pendapatan petani, serta merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi pangan.

Tanaman jagung diduga berasal dari benua Amerika, dibawa oleh orang Portugis dan Spanyol pad abad ke 16 melalui daratan Eropa, India dan Cina. Ada dua lokasi yang diduga merupakan pusat asala tanaman jagung yaitu 1) Peru, Ekuador dan Bolivia dan 2) daerah Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.
Pada tahun 2005, Indonesia masih mengimpor jagung sebesar 1,80 juta ton dan pada tahun 2010 diperkirakan 2,20 juta ton, maka untuk memenuhi kebutuhan nasional  dan menekan impor tersebut, maka pada tahun 2007 dengan luas areal 3,60 juta ha dengan produktivitas 3,6 ton, maka produksi jagung Indonesia 12,96 juta ton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik potensi hasil jagung dapat mencapai 5 - 10 ton/ha.  Untuk mengurangi impor tersebut dan dapat berswasembada jagung, laju peningkatan produksi digalakkan kembali melalui strategi  Pengelolaan Sumberdaya Tanaman Terpadu (PTT) dan penggunaan benih varietas unggul.

(Ditulis kembali oleh PPL BPP Dukupuntang dalam acara Pelatihan Penyuluh di BPP Dukupuntang pada tgl 18 April 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar