Jagung (Zea mays)
menduduki peranan yang strategis dalam perekonomian nasional karena
merupakam salah satu jenis tanaman
pangan yang mendapat prioritas untuk dikembangkan dalam program P2BN, karena
kedudukannya disamping sebagai sumber utama karbohidrat dan protein, juga
merupakan bahan baku utama indusutri
pakan ternak dan industry lainnnya,
sehingga mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan pendapatan petani,
serta merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi pangan.
Tanaman jagung
diduga berasal dari benua Amerika, dibawa oleh orang Portugis dan Spanyol pad
abad ke 16 melalui daratan Eropa, India dan Cina. Ada dua lokasi yang diduga
merupakan pusat asala tanaman jagung yaitu 1) Peru, Ekuador dan Bolivia dan 2)
daerah Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.
Pada tahun 2005, Indonesia masih mengimpor jagung sebesar 1,80 juta ton
dan pada tahun 2010 diperkirakan 2,20 juta ton, maka untuk memenuhi kebutuhan nasional dan menekan impor tersebut, maka pada tahun 2007 dengan luas areal 3,60 juta ha dengan
produktivitas 3,6 ton, maka produksi jagung Indonesia 12,96 juta ton. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik potensi hasil jagung
dapat mencapai 5 - 10 ton/ha. Untuk
mengurangi impor tersebut dan dapat berswasembada jagung, laju peningkatan
produksi digalakkan kembali melalui strategi
Pengelolaan Sumberdaya Tanaman Terpadu (PTT) dan penggunaan benih
varietas unggul.
(Ditulis kembali oleh PPL BPP Dukupuntang dalam acara Pelatihan Penyuluh di BPP Dukupuntang pada tgl 18 April 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar